Selasa, 04 Oktober 2016

Cara Membongkar Pemeriksaan & Memasang Karburator

-Fungsi Karburator

   Mengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke silinder mesin. Salah satu bagian di dalam karburator adalah air bleeder yang fungsinya sebagai tempat mencampur bahan bakar dan udara sehingga sehingga membentuk pengabutan yang halus. Di dalam karburator terdapat beberapa macam sistem yang mana sistemm-sistem ini berfungsi untuk menghasilka campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin, sehingga lebih irit bahan bakar.

-Cara Kerja

Secara umum prinsip atau cara kerja karburator pada mobil cukup sederhana. Ketika mesin distater atau di engkol ( sepeda motor ) maka piston akan bergerak maju mundur. Pada gerakan mundur merupakan gerakan hisap yang berarti menghisap udara didepannya ( sistem karburator ), sehingga dengan sendirinya bahan bakar + udara bersih akan terhisap. Bersamaan dengan itu pemantik (busi ) akan menyala, sehingga terjadi pembakaran diruang mesin dan melakukan / mendorong piston. Kejadian ini terjadi berulang ulang, semakin tinggi gas ditekan maka semakin cepat putaran piston.

-Langkah pembongkaran Karburator  

Lepaskan saluran pemasukan dengan melepas baut-bautnya
Lepaskan rumah pelampung dengan melepas sekrup-sekrupnya
Lepaskan O-Ring.
Lepaskan rangkaian pelampung  dan needle valve dengan melepas pinnya. 
Lepaskan main jet dan pilot jet
Lepaskan pilot air jet Catatan : Sebelum melepas pilot air jet putarlah dengan perlahan searah jarum jam untuk melepaskan seting dan hitung jumlah putarannya agar dudukan sekrup tidak cacat. Hal ini sangat penting untuk menset kembali saat pemasangan pilot air jet pada posisi semula

-Langkah pemeriksaan Karburator 

       *Pemeriksaan Jet Karburator

Periksalah bagian di bawah ini apakah rusak atau tersumbat. – Periksa pilot jet apakah masih baik atau sudah aus. – Periksa pelampung apakah masih baik atau bocor. – Periksa main jet kemungkinan aus atau cacat. – Periksa jarum pelampung kemungkinan aus atau cacat. – Periksa main air jet kemungkinan sudah aus atau cacat. – Periksa starter jet apakah masih baik atau sudah rusak. – Periksa gasket dan O-ring kemungkinan sudah rusak. – Periksa pilot air screw kemungkinan cacat atau aus berlebihan. – Periksa lubang by pass dan pilot outlet kemungkinan tersumbat/rusak. – Periksa lubang udara pada needle jet kemungkinan aus atau tersumbat.
       
      *Pemeriksaan Jarum Pelampung


Bila diantara dudukan dan jarum pelampung terdapat benda asing, bensin akan terus mengalir dan mengakibatkan banjir, bila dudukan dan jarum sudah termakan, gantilah kedua-duanya. Sebaliknya jika jarum tidak mau bergerak. Maka bensin tidak mau turun. Bersihkanlah ruang pelampungnya dengan bensin bila jarum pelampung cacat seperti pada gambar, ganti dengan yang baru. Bersihkan saluran saluran bensin dan ruang pencampur dengan angin kompresor.

 
- Langkah Pemasangan Karburator
– Pasang pilot air jet
– Pasang kembali main jet dan pilot jet pada dudukannya – Pasang kembali rangkaian pelampung dan needle valve dengan memasang pinnya
– Pasang kembali O-Ring
– Pasang rumah pelampung dan kencangkan sekrup-sekrupnya
– Pasang kembali saluran pemasukan dan kencangkan baut-bautnya Dalam merakit karburator perhatikan hal-hal berikut ini : Gantilah gasket dan O-Ring pada body saluran pemasukan karburator dengan yang baru, kalau sudah menimbulkan tanda-tanda kerusakan.
 
 

 

 

 

 

 

 

Peristiwa G30S dan Bekasi

Setelah terjadinya peristiwa penculikan dan pembunuhan para jenderal di Jakarta, 5 buah panser dari Kodam V/Jaya ke Bekasi pada pagi harinya. Mereka bertemu dengan Komandan Seksi II Kapten S. Dharta dan Komandan Seksi IV Kapten Hendrik. Setelah itu diinformasikan tentang keadaan Jakarta yang gawat dan diperintahkan untuk melakukan penggeledahan terhadap kendaraan yang berasal dari dan menuju Jakarta.
Berdasarkan kecurigaan terhadap PKI sebagai pelaku, membuat Kapten S. Dharta menginstruksikan anak buahnya untuk mencari para pemimpin PKI Bekasi saat itu juga. Namun mereka tidak ditemukan. Ketika melakukan penggeledahan Sekretariat PKI Bekasi, ditemukan sebuah catatan. Disitu tertulis bahwa terdapat rencana pembunuhan terhadap sejumlah tokoh Bekasi jika pemberontakan secara nasional berhasil dijalankan. Diantaranya adalah Dandim 0507/Bekasi Kolonel Subandi, Kapten S. Dharta, Kapten Sulaeman, Bupati Maun Al Ismaun, dan tokoh-tokoh agama masyarakat lainnya.
Masyarakat Bekasi yang sudah lama geram dengan kelakuan PKI, langsung melakukan konsolidasi. Di Alun-alun Bekasi pada 3 Oktober 1965, kolompok pemuda, mahasiswa, maupun pelajar mengadakan rapat umum. Diantara hasilnya adalah mereka membentuk Komando Aksi Tumpas untuk mengatasi para pelaku pemberontakan. Komando Aksi Tumpas dipimpin Ki Agus Abdurrachman (Pemuda Pancasila), Dadang Hasbullah (Pemuda Muhammadiyah), Abdurrachman Mufti, Ateng Siroj, Muhtadi Muchtar (Pelajar Islam Indonesia) dan Damanhuri Husein (Gerakan Pelajar Pancasila). Selain itu juga terdapat tokoh-tokoh lain dari unsur Gerakan Pemuda Anshor, IPNU, IPPNU, IPM dan lain-lain. Tidak hanya itu, di Bekasi juga hadir Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia (KAPPI) Bekasi yang diketuai oleh Ateng Siroj dan sekretaris Damanhuri Husein (anak Moh. Husein Kamaly bin Haji Riyan). Lalu ada Gerakan Pagar Betis yang terdiri dari para pemuda dan militer yang dikomando oleh Kopral Kemong. Gerakan-gerakan tersebut bersama-sama menumpas PKI di Bekasi.
Berbagai simbol dan kantor sekretariat PKI Bekasi dihancurkan. Beberapa rumah tokohnya seperti Abbas Djunaedi di Buaran dan Djamiun di Teluk Angsan tidak luput dari amuk masa.
Aksi yang mereka lakukan bukan semata-mata karena G30S/PKI. Itu hanyalah pemantik saja. Karena memang sebelumnya, PKI telah banyak membuat ulah di masyarakat. Sehingga tidak jarang terjadi konflik. Dengan begitu, masyarakat begitu mudah untuk berkumpul dan melakukan aksi guna menangkapi pengurus dan anggota PKI di Bekasi.
Setelah terbukti bahwa PKI yang melakukan pemberontakan, dan tokoh-tokoh Bekasi ikut terlibat dalam persiapan pemberontakan, Abbas Junaedi selaku Ketua PKI Bekasi yang juga menjabat sebagai anggota Badan Pemerintah Harian (BPH) Tingkat II Bekasi diberhentikan oleh Bupati Bekasi. Pemberhentian dilakukan melalui SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi No. 26/KDH/1965.
Gedung Juang yang terletak di Tambun, menjadi saksi sebagai tempat tahanan sementara bagi pengurus dan anggota PKI di Bekasi.

Oleh: Endra Kusnawan